#3

Ibu

Mungkin bagiku dulu sulit untuk terucap kata ibu dari mulutku,
Perlu beberapa waktu untuk aku terus berlatih menyebut panggilan itu untuk wanita yang melahirkanku.

Sekarang, usiaku sudah kepala dua
Dan dibelakangnya ada angka dua.

Sekarang, perempuan paruh baya itu sudah ingin melihat anaknya memakai jas putih kebanggan profesi impian putrinya. 

Ibu

Sakit yang aku rasakan, tidak sesakit apa yang ibu rasakan selama ini.

Ibu

Lelahku untuk memahami materi kuliahku, tak sebanding lelahmu untuk memenuhi biaya kuliah ketiga anakmu.

Ibu

Kata-kata pahit yang kadang masih aku lontarkan saat aku dikuasai emosi, tak akan menghilangkan rasa cintamu padaku. Iyakan?

Ibu

Setiap hinaan pria yang katanya pernah menyayangiku, tak sepedih saat kau melihat anakmu menangis bukan? 

Ibu

Rasanya aku ingin mengulang waktu, saat aku dan Ibu masih dapat meluangkan waktu lebih lama lagi. Hanya sekedar memasak bersama di dapur, atau mencuci baju.

Ibu

Amarah Abah tak usah kau hiraukan, lelahmu jangan kau rasakan sendiri.

Kita bertiga dan kakak perempuan baruku akan selalu hadir untukmu,
Juga untuk abah. 

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.